Review : Google Nexus One

Author: Franky Hutapea // Category:

Keluarga Android kini makin kaya dengan kehadiran anggota baru mereka, Google Nexus One. Ponsel besutan Google ini membawa perangkat hasil manufaktur HTC dengan sistem Android yang dipadukan dengan layar sentuh atraktif, lengkap dengan sejumlah perbaikan di sejumlah lini. Ponsel pertama yang dijual secara ekslusif oleh Google sendiri ini menjanjikan sebuah Android yang berbeda dari yang lain.Ponsel ini sejatinya belum memiliki kepastian apakah nanti akan masuk secara resmi di Indonesia, namun Nexus One sudah banyak ditemukan di pasar ponsel Tanah Air denagn garansi toko. Tapi, berbeda dengan pendahulunya Google G1 alias HTC Dream, ada varian Nexus One yang diproduksi tanpa dibundling dengan operator alias versi unlock.

Spesifikasi
GSM 850/900/1800/1900, HSDPA 2100/900; 11,9 x 5,98 x 1,15 cm; AMOLED 800 x 400 pixels, 3,7 inches, 512 MB flash memory, 512 MB RAM, MicroSD card hingga 32 GB, HSDPA 7.2 Mbps, HSUPA 2Mbps, Wi-fi 802.11 b/g, kamera 5 MP, 2576 x 1936 pixels, autofokus, LED flash, CPU Qualcomm ASD 8250 1 GB, Youtube player, music player, android browser, live wallpaper, baterai Li-ion 1400 mAh
Harga : Rp. 6.900.000,- (BM)
Interface
Masih menggunakan standar Android terbaru (2.1), Nexus One mengandalkan layar sentuh capasitive. Namun dengan pemilihan layar jenis AMOLED, tampilannya jadi lebih cerah dan tajam. Nexus One sendiri menyediakan tiga tingkat kecerahan layar yang bisa dipilih guna mengatur pemakaian daya. Namun sayangnya jenis layar ini kurang adaptif di bawah terik sinar matahari langsung.
Perubahan minor yang pertama kita dapati adalah bertambahnya halaman home screen. Berbeda dengan Motorola Milestone yang notabene menggunakan OS yang sama Nexus One menyediakan 5 halaman. Satu di tengah, merupakan halaman untuk sejunlah widget penting, semisal Google search, messaging, phone, contacts, browser, dan Market.
Dua halaman lain diisi dengan sejumlah keperluan, satu halaman kiri dengan shortcut menuju kamera, gallery, dan streaming media (news dan weather). Sementara halaman kanan diisi dengan shortcut menuju setting koneksi, Gmail dan Gtalk. Dua halaman lain kosong dan masih bisa diisi dengan sejumlah shortcut, widget atau folder yang paling sering kita gunakan semisal music player dan Youtube.
Seperti biasa, kita bisa memunculkan halaman menu dengan menarik halaman dari bawah dan membuka notifikasi dengan menu drop down. Dan seperti OS terbuka lain, Android dan Nexus One juga mampu melakukan multitasking, meski tidak seapik pada Maemo 5 dan Windows Mobile.
Nexus One juga menyematkan sebuah fitur menarik berupa live wallpaper yang tampil atraktif. Wallpaper jenis ini bukanlah sekedar foto yang dijadikan latar dari home screen, melainkan dapat berinteraksi dengan pengguna ponsel maupun software yang terkait. Semisal kita memilih wallpaper air, maka ketika layar disentuh, sebuah animasi gelombang air akan muncul seperti halnya air kolam yang kita sentuh permukaannya.
Atau Anda bisa mencoba wallpaper bentuk equalizer maka wallpaper tersebut akan bereaksi terhadap file musik yang tengah dimainkan. Menarik dan mungkin hal yang paling kosmetik yang bisa kita nikmati di Nexus One.
Tidak seluruh kontrol ponsel dilakukan melalui layar sentuh. Ada 4 softkey touch sensitive dan satu trackball guna mempermudah kontrol yang membutuhkan kecepatan serta ketepatan. Sebuah hal positif mengingat tidak semua aksi perlu dilakukan dengan mengakses layar sentuh.
Konektivitas
Sebagai produk resmi Google, yang terkenal sebagai 'raja' baru di ranah mesin pencari web, maka ponsel ini merupakan perpaduan sebuah web browser dan perangkat komunikasi. Oleh karena itu, sisi koneksi akan menjadi perhatian utama kami.
Koneksi HSDPA berkecepatan tinggi hingga 7.2 mbps menjadi andalan kala mendownload halaman web atau aplikasi tambahan melalui Android Market. Dan dukungan hingga 2 mbps ketika mengupload gambar langsung ke Picassa atau Facebook dan sebagainya. Bukan yang tercepat di kelasnya memang, tapi ini sudah lebih dari cukup.
Sebagai alternatif kita pun dapat menggunakan koneksi GPRS, EDGE, dan Wifi. Semua hal itu dapat saling mendukung sesuai denga ketersediaan jaringan saat kita menggunakan Nexus One.
Lalu apa yang kita dapatkan sebagai sarana untuk memindahkan tampilan web dari desktop ke layar ponsel ini? Ya, kembali kita disuguhi kemampuan menarik dari sebuah browser Android. Browser yang bersahabat dengan kontrol sentuhan ini memiliki sejumlah fitur yang setara dengan browser komputer (desktop). Semisal dukungan flash dengan kompresi yang optimal sehingga halaman web dapat meluncur dengan cepat.
Di samping itu, ada Bluetooth dengan A2DP sebagai sarana koneksi wireless tambahan. Kita bisa mendengarkan pembicaraan dan lagu dari headset Bluetooth setero yang kompatibel.
Aplikasi dan Instalasi
Nexus One termasuk ponsel super. Yaitu mereka yang tidak membutuhkan koneksi dengan komputer secara berlebihan. Masuk akal jika penambahan aplikasinya dilakukan 'harus' melalui download langsung via toko online yang disediakan. Dalam hal ini adalah Android Market.
Kabel data yang disertakan hanya bersifat tambahan untuk melakukan transfer file musik dan foto dengan mode card reader. Jadi, kita tidak diberikan aplikasi pc suite ataupun driver kabel dalam paket pembelian. Artinya sulit untuk digunakan sebagai modem.
Dalam paket penjualan, ponsel ini menyertakan sejumlah aplikasi Google: Gmail, Gtalk, Youtube dan Google Maps. Di mana semua fitur ini dapat terintegrasi secara online dengan server Google. Pengaturan push mail-nya sangat sederhana. Kita tinggal memasukkan username dan password, lalu Google akan mengaturnya untuk kita. Akun ini akan menjadi akun pemilik ponsel dan mampu melakukan sinkronisasi dengan layanan Google yang lain, semisal Google calendar dan contact.
Kita pun dapat mengatur email lain di ponsel ini dengan mode push berkala. Di ponsel Nexus One yang kami peroleh, ada sejumlah masalah dengan pengaturan otomatis email Yahoo. Kita bisa mengaturnya secara manual jika perlu.
Hal yang baru adalah hadirnya Google Navigation Beta. Aplikasi ini terintegrasi dengan receiver GPS internal yang bersifat assisted bersama BTS dan Wifi. Sayang unutk navigasi turn by turn ini masih belum sempurna dan belum mendukung peta Indonesia.
Beruntung fitur Directions yang berfungsi untuk memberikan saran pada kita rute terbaik menuju satu titik, dapat digunakan secara maksimal. Bahkan dengan kualitas yang menakjubkan. Bila dibandingkan dengan Nokia Maps dan Garmin Mobile XT dan rute yang diberikan Google Directions cenderung lebih realistis dan akurat untuk diikuti. Menunjukkan kualitas peta Google yang lebih bisa dipercaya.
Multimedia
Sejatinya Nexus One dilepas untuk keperluan serius. Minimal untuk keperluan orang kantoran. Tapi bukan berarti Nexus One melupakan sisi hiburan dan multimedia. Bahkan dengan ukuran dan tampilannya yang menyerupai produk iPhone, kebutuhan akan hal ini tidak bisa dikesampingkan.
Nexus One dilengkapi dengan pemutar musik Android. Sama seperti pada ponsel-ponsel Android lain, pemutar musik ini sudah mampu mengenali identitas ID3tag pada file musik untuk kemudian memisahkannya ke dalam kategori-kategori berbeda. Termasuk untuk menampilkan album art. Pemutar musik ini dapat berjalan di bawah sistem alias multitasking. Tidak ada video player terpisah di ponsel ini. Tapi jika kita berniat memutar file video bisa melakukannya via browsing gallery. Atau gunakan fitur Youtube untuk menonton video streaming langsung melalui aplikasi yang didekasikan oleh Google untuk pengguna Nexus One.
Di samping itu, tak lengkap rasanya jika ponsel super tak dilengkapi kamera. kamera digital dengan resolusi maksimal 5 megapixel ini dilengkapi dengan sejumlah fitur penting untuk sebuah kamera ponsel. Ada auto fokus, ada juga video recorder, lampu kilat, geotag, dan 2 kali digital zoom.
Hardware
Ponsel Google satu ini rupanya dibekali perangkat keras nomor wahid. Prosesor misalnya, menggunakan CPU merek Qualcomm QSD 8250 dengan clock speed 1 Ghz. Bandingkan dengan prosesor ponsel super yang sudah ada semisal Nokia Maemo dan BlackBerry Onyx yang masih ada di angka 600 Mhz saja.
Sudah begitu, memori RAM-nya sudah mencapai 512 MB dengan memory flash juga 512 MB dan MIcroSD card bawaan sebesar 4 GB (maksimal 32 GB). Memberikan efek yang signifikan terhadap kinerja ponsel yang mengeksekusi semua proses dengan cepat.
Sementara untuk baterai, Google menyediakan baterai kapasitas 1400 mAh. Tidak cukup kuat untuk mendukung semua fungsi yang dimiliki Nexus One memang tapi berjat pemilihan jenis layar AMOLED, setidaknya ada hal yang bisa memperingan kerja baterai ponsel ini.
Dalam sekali charging, baterai Nexus One bertahan kurang dari 2 hari. Dengan pemakaian data dan multimedia yang cukup sering.
Kesimpulan
Nexus One termasuk salah satu ponsel yang paling ditunggu di tahun 2010 ini. Kesiapan hardware yang memang disebut-sebut paling baik di kelasnya menjadi daya tarik. Namun rupanya bukan hanya itu, sejumlah peningkatan di sisi software Android dan layanan Google terintegrasi pun memberikan andil yang lumayan dominan.
Google sengaja menyediakan beberapa produk Nexus One yang bebas dai program bundling. Beberapa menyebutnya sebagai factory unlock. Hal ini tentu dimaksudkan agar penyebarannya tidak terbendung ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

0 Responses to "Review : Google Nexus One"

Posting Komentar